KOMISI IV DPR PERJUANGKAN ANGGARAN PUPUK BERSUBSIDI SEBESAR SATU JUTA TON

12-07-2011 / KOMISI IV

Komisi IV DPR sangat mendukung dengan adanya penggunaan anggaran eks pengurangan kuantum pupuk urea bersubsidi sebesar 1 juta ton yang setara dengan satu triliun rupiah. Demikian yang dikatakan Ketua  Komisi IV DPR  H.M. Romahurmuziy, pernyataan ini disampaiak pada saat Rapat Kerja dengan Menteri  Pertanian Suswono di Gedung DPR Senayan Jakarta Sesen, (11/07) siang

Ketua Komisi IV DPR Romahumuziy juga menegaskan, bahwa Komisi IV DPR telah menugaskan Anggota Badan Anggaran Komisi untuk tetap memperjuangkan pengggunaan anggaran eks pengurangan kuantum pupuk urea bersubsidi sebesar satu juta ton pada APBN Tahun 2011 yang setara dengan satu triliun rupiah, agar dapat digunakan sesuai dengan keputusan rapat kerja Komisi IV DPR dengan menteri Pertanian tahun lalu.

Ketua Komisi IV DPR Romahurmuziy meminta agar Kementerian Pertanian dalam menyusun kegiatan dan program kerja konsisten dengan rencana strategis yang telah ditetapkan dan dalam RAPBN tahun 2012, Kementeriam Pertanian dapat mengakomodir usulan program dan kegiatan dari hasil kujungan kerja dan kunjungan lapangan, serta usulan dari berbagai daerah yang disampaikan kepada Komisi IV DPR yang sesuai dengan skala prioritas nasional, tegas Romahurmuziy.

 

Romahurmuziy juga meninta kepada kementerian Pertanian, agar APBN Tahun 2011 tetap memprioritaskan realisasi program-program pro rakyat yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Selanjutnya Ketua Komisi IV DPR juga meminta agar dalam pelaksanaan program disertai peningkatan pengawasan baik di tingkat pusat maupun di daerah.

Sementara itu Menteri Pertanian Suswono mengatakan, serapan anggaran Kementerian Pertanian tahun 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 201 sebesar Rp.4,34 triliun atau 25,98 persen dari pagu anggaran. Realisasi serapan anggaran ini sedikit lebih tinggi dari rat-rta nasional sebesar 24,5 persen. Diharapkan pada bulan mendatang realisasinya dapat mencapai minimal 40 persen, ungkap Suswono.

Suswono juga menegaskan, Angka realisasi anggaran ini tidak mencerminkan pelaksaan kegiatan, karena realisasi fisik dilapangan lebih tinggi. Umumnya para pelaksana belum melakukan penagihan, dan penagihn akan dilakukan setelah keseluruhan kegiatan/penyaluran bantuan final selesai.

Menteri Pertanian Suswono mengemukakan, usulan APBN-P 2011 tersebut telah mengakomodir kegiatan-kegiatan yang berasal dari rencana revisi anggaran Gernas Kakao dan MIFEE tahun 2011 yang tidak disetujui kementerian Keuangan. Selain itu juga menampung kegiatan-kegiatan yang semuladiusulkan akan dibiayai dari eks pengurangan subsidi pupuk.

Kegiatan ini antara lain menyiapkan sarana dan prasarana alat pengolah tepung-tepungan, dryer, rice transplanter, sarana penanganan cabai dan bawang merah, prasarana perkarantinaan, bantuan langsung pupuk, sarana pemulihan lahan maupun sarana penetralisir tanah, kata Suswono. (.Spy) foto:ry/parle

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...